Selasa, Juli 31, 2007

XL Ngadat?

Semalam, koneksi internet dari XL tiba-tiba super melambat. Ada apa pula gerangan, koq tidak ada pemberitahuan tiba-tiba bermasalah, padahal sedang download (banyak pula yang harus di-download hihi). Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, dan saya yakin juga bukan yang terakhir. Kadang tidak bisa ditebak, kapan akan ada masalah yang sangat mengganggu ini. Kalau sedang ada perlu mengambil data misalnya, dan tiba-tiba ada gangguan, cukup menjengkelkan.

Pertama kali mendapatkan paket XL Corp. (niatnya cuman internet murah meriah, bandwidth? bisa dikompromikan) dan mencoba akses internet dari XL, saya merasa sangat puas (sekitar 2 tahun lalu). Koneksi stabil dan cukup cepat (dibandingkan dengan dial-up), plus harga sangat masuk akal untuk koneksi unlimited. Intinya sesuai dengan kantong mahasiswa. Meski untuk itu harus rela berburu HP murah meriah untuk dikorbankan menjadi modem dan sanggup kerja rodi 24 jam sehari agar antrian file untuk di-download cepat selesai :) Salah satu kekurangannya adalah koneksi yang 'macet' alias 'bengong' (stuck, idle, atau apalah istilahnya) setelah sekian lama dipakai berinternet. Mengatasinya cukup mudah, gunakan software GPRS Counter untuk memutus dan menyambungkan koneksi secara otomatis, lalu bisa ditinggal tidur.

Menjelang Idul Fitri tahun lalu, keanehan terjadi, koneksi menjadi sangat lambat. Tidak tahu mengapa. Anehnya ketika di coba di kota lain (JKT dan PROB), tidak ada masalah, tetap kencang seperti seharusnya. Berarti ada yang aneh dengan XL di Bandung. Masalah tetap terjadi selama beberapa bulan ke depannya. Tebakan saya waktu itu, mungkin dipengaruhi 3G yang sedang dikebut pembangunan jaringannya. Tetapi kenapa di kota lain tidak masalah?

Akhirnya masalah tersebut hilang ditelan waktu seiring dikomersialkannya teknologi 3G oleh 3 operator besar GSM negeri ini. Saya menikmati kembali koneksi yang memadai seperti sedia kala. Sebelumnya, XL juga melepas paket data ke konsumen umum (untuk internetan tentunya) dengan skema harga yang berbeda dengan paket korporat yang saya gunakan. Paket tersebut yang jelas lebih mahal dengan kuota sangat terbatas. Paket data tersebut mematok kuota beberapa ratus megabyte sampai beberapa gigabyte untuk pemakain tiap bulannya. Lebih dari yang ditentukan, pelanggan harus membayar biaya kelebihan yang dihitung per kilobyte. Sebagai perbandingan, dengan kuota unlimited dan harga tetap, saya pernah men-download hingga 7 GB dalam satu bulan. Tak bisa dibayangkan jika harus membayar kelebihan penggunaan kuota jika menggunakan paket yang ditawarkan untuk umum.

Setelah sistem paket seperti itu, XL juga melepas tawaran serupa tetapi dengan perantara ISP. Yup, koneksi tetap GPRS (meski iklannya dengan iming-iming 3G) tetapi yang menyediakan support adalah ISP yang telah bekerja sama dengan XL, kuota unlimited, harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan paket korporat sebelumnya. Dengan ditawarkannya sistem ini, penyakit lama koneksi via GPRS XL yaitu sering idle dalam beberapa waktu menjadi hilang (tidak hilang sama sekali, tetapi sangat menyenangkan). GPRS Counter praktis tidak perlu digunakan. Karena dibiarkan online 3 hari 3 malam pun (atau bahkan lebih) koneksi akan tetap mengalir seperti biasa, seperti internet dari DSL atau CableTV.

Oh ya, XL juga melepas paket internetan via teknologi 3G. Tidak seperti kerja sama dengan beberapa ISP, yang ini murni 3G dari XL. Hanya saja diperlukan HP atau modem yang sudah support teknologi 3G atau 3,5G. Biaya juga bervariasi tergantung paket yang dipilih. Jangan dibandingkan dengan GPRS, pastinya lebih cepat dengan 3G ini. Hanya saja biaya yang dibutuhkan juga relatif lebih besar.

Demikian dulu curhat pengalaman menggunakan GPRS XL, semoga bisa memberi gambaran tentang salah satu jenis koneksi internet di negara ini. Tapi sebentar, koq cuman si XL yang dbahas? Lain kali pengalaman saya menggunakan ISP lain untuk internetan akan dibahas juga. Sekian dulu.