Semalam, koneksi internet dari XL tiba-tiba super melambat. Ada apa pula gerangan, koq tidak ada pemberitahuan tiba-tiba bermasalah, padahal sedang download (banyak pula yang harus di-download hihi). Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, dan saya yakin juga bukan yang terakhir. Kadang tidak bisa ditebak, kapan akan ada masalah yang sangat mengganggu ini. Kalau sedang ada perlu mengambil data misalnya, dan tiba-tiba ada gangguan, cukup menjengkelkan.
Pertama kali mendapatkan paket XL Corp. (niatnya cuman internet murah meriah, bandwidth? bisa dikompromikan) dan mencoba akses internet dari XL, saya merasa sangat puas (sekitar 2 tahun lalu). Koneksi stabil dan cukup cepat (dibandingkan dengan dial-up), plus harga sangat masuk akal untuk koneksi unlimited. Intinya sesuai dengan kantong mahasiswa. Meski untuk itu harus rela berburu HP murah meriah untuk dikorbankan menjadi modem dan sanggup kerja rodi 24 jam sehari agar antrian file untuk di-download cepat selesai :) Salah satu kekurangannya adalah koneksi yang 'macet' alias 'bengong' (stuck, idle, atau apalah istilahnya) setelah sekian lama dipakai berinternet. Mengatasinya cukup mudah, gunakan software GPRS Counter untuk memutus dan menyambungkan koneksi secara otomatis, lalu bisa ditinggal tidur.
Menjelang Idul Fitri tahun lalu, keanehan terjadi, koneksi menjadi sangat lambat. Tidak tahu mengapa. Anehnya ketika di coba di kota lain (JKT dan PROB), tidak ada masalah, tetap kencang seperti seharusnya. Berarti ada yang aneh dengan XL di Bandung. Masalah tetap terjadi selama beberapa bulan ke depannya. Tebakan saya waktu itu, mungkin dipengaruhi 3G yang sedang dikebut pembangunan jaringannya. Tetapi kenapa di kota lain tidak masalah?
Akhirnya masalah tersebut hilang ditelan waktu seiring dikomersialkannya teknologi 3G oleh 3 operator besar GSM negeri ini. Saya menikmati kembali koneksi yang memadai seperti sedia kala. Sebelumnya, XL juga melepas paket data ke konsumen umum (untuk internetan tentunya) dengan skema harga yang berbeda dengan paket korporat yang saya gunakan. Paket tersebut yang jelas lebih mahal dengan kuota sangat terbatas. Paket data tersebut mematok kuota beberapa ratus megabyte sampai beberapa gigabyte untuk pemakain tiap bulannya. Lebih dari yang ditentukan, pelanggan harus membayar biaya kelebihan yang dihitung per kilobyte. Sebagai perbandingan, dengan kuota unlimited dan harga tetap, saya pernah men-download hingga 7 GB dalam satu bulan. Tak bisa dibayangkan jika harus membayar kelebihan penggunaan kuota jika menggunakan paket yang ditawarkan untuk umum.
Setelah sistem paket seperti itu, XL juga melepas tawaran serupa tetapi dengan perantara ISP. Yup, koneksi tetap GPRS (meski iklannya dengan iming-iming 3G) tetapi yang menyediakan support adalah ISP yang telah bekerja sama dengan XL, kuota unlimited, harga sedikit lebih mahal dibandingkan dengan paket korporat sebelumnya. Dengan ditawarkannya sistem ini, penyakit lama koneksi via GPRS XL yaitu sering idle dalam beberapa waktu menjadi hilang (tidak hilang sama sekali, tetapi sangat menyenangkan). GPRS Counter praktis tidak perlu digunakan. Karena dibiarkan online 3 hari 3 malam pun (atau bahkan lebih) koneksi akan tetap mengalir seperti biasa, seperti internet dari DSL atau CableTV.
Oh ya, XL juga melepas paket internetan via teknologi 3G. Tidak seperti kerja sama dengan beberapa ISP, yang ini murni 3G dari XL. Hanya saja diperlukan HP atau modem yang sudah support teknologi 3G atau 3,5G. Biaya juga bervariasi tergantung paket yang dipilih. Jangan dibandingkan dengan GPRS, pastinya lebih cepat dengan 3G ini. Hanya saja biaya yang dibutuhkan juga relatif lebih besar.
Demikian dulu curhat pengalaman menggunakan GPRS XL, semoga bisa memberi gambaran tentang salah satu jenis koneksi internet di negara ini. Tapi sebentar, koq cuman si XL yang dbahas? Lain kali pengalaman saya menggunakan ISP lain untuk internetan akan dibahas juga. Sekian dulu.
Selasa, Juli 31, 2007
Minggu, Juli 29, 2007
Sore-Sore Denger Msuik

Di pameran komputer beberapa waktu lalu, Sennheiser, salah satu produsen headphone dan earphone ternama buka stand. Semua model unggula di pajang disana. Salah satunya PX100 ini. Apalagi ada iming-iming diskon trade-in dengan menukar earphone/headphone lama dengan headphone ini. Kelengkapannya cukup menggiurkan, selain headphone PX100, ada softcase warna hitam, jack 6,3mm, dan tak ketinggalan, sebuah flight adapter, agar headphone ini bisa dipakai di pesawat terbang. Hmm....
Sayang, saat itu kondisi keuangan tidak mencukupi :( Akhirnya setelah menabung beberapa bulan, akhirnya terbeli juga di salah satu pertokoan di Bandung. Headphone ini cukup menyenangkan untuk digunakan. Bertipe mini headphone dynamic supra-aural yang lebih ditujukan bagi player portabel. Dirancang untuk digunakan dalam perjalanan, hal ini dibuktikan dengan adanya soft case dan headphone yang bisa dilipat, serta flight adapter (cocok untuk saya yang sering naik pesawat). Berjam-jam menggunakan headphone ini, terasa nyaman di telinga, suara mengalir jernih, dengan kombinasi bass dan treble yang seimbang.
Uji coba dengan player MP3 portabel (merk Apacer, kapasitas 1GB) dan dari TV Sony (tes dengar langsung dari MTV Asia), dan dari N70 (dengan bantuan AD-46) menunjukkan headphone ini berkualitas baik (dalam kasus ini, harga gak bo'ong). Headphone ini mampu mereproduksi suara dan mengalirkan ke telinga melebihi harapan saya. Bass terdengar sangat baik, tidak berlebihan. Treble tidak berlebihan. Berbagai tipe musik telah didengarkan, suaranya sangat jernih. Untuk musik jazz, kualitas suara yang dihasilkan sangat baik, meski treble mungkin kurang pas. Sayang, saya tidak punya Audio CD untuk mengetes lebih lanjut, karena kebanyakan koleksi musik digital saya dalam format MP3 (beberapa ogg dan MP4). Tapi pengujian dari televisi menurut saya sudah cukup, karena suara yang diteruskan tidak dikompres sebelumnya (mungkin juga dikompres, tapi tidak akan 'sekejam' format MP3 dan kawan-kawan). Pengujian dari televisi (dari video klip terbaru Fergie, Avril Lavigne, Rihanna, dan Red Jump Suit Apparatus), musik yang terdengar sangat renyah, jernih, bass nendang, dan treble sangat pas. Dengan respon frekuensi dari 15-27.000 Hz, sangat memanjakan telinga ini dalam mendengarkan berbagai tipe musik.
Satu hal yang belum dicoba, tentu saja suara musik dari layanan in-flight entertainment (atau apalah istilahnya) di pesawat terbang. Meski saya agak ragu dengan kenyamanan mendengarkan musik di atas pesawat terbang karena headphone ini 'membiarkan' suara/noise dari luar ikut masuk ke telinga (memang begitulah tipenya), karena di kabin pesawat (apalagi sedang terbang) tingkat kebisingan cukup tinggi. Sekian dulu, komentar 'sampah' saya di blogger.
Jumat, Juli 27, 2007
Audio Converter buat Nokia

Muter-muter nyari yang namanya Nokia Audio Converter AD-46 biar bisa pake headphone/earphone standar (jack 3,5 mm) di N70 kesayangan, akhirnya dapet juga di salah satu toko asesoris handphone di BEC. Sebelumnya setiap nanya tentang keberadaan barang yang satu ini, selalu dijawab tidak pernah ada bahkan oleh staff customer service Nokia sendiri.
Padahal di buku manual N70 jelas-jelas ada, dan ketika berkunjung ke Indonesia Cellular Show beberapa waktu lalu, Nokia membagikan brosur asesoris handpone (termasuk AD-46 / AD-15 ini) lengkap dengan harganya. Payah deh staff Nokia di Bandung, bohongin konsumen koq gak kompak :(
Dengan tambahan konverter ini, maka saya bisa mendengarkan musik dari N70 dengan headphone Sennheiser PX100 kesayangan saya. Sebagai catatan, N70 tidak menyertakan jack 3,5mm yang umum digunakan pada earphone atau headphone yang banyak dijual di pasaran. kebanyakan player musik portabel menggunakan jack jenis ini untuk mengeluarkan suaranya. AD-46 juga dilengkapi dengan beberapa tombol untuk mengatur keras-lemahnya suara, tombol forward dan backward, tombol play/pause serta stop, switch untuk on/off, dan satu tombol yang tampaknya untuk menjawab dan mengakhiri panggilan yang masuk. Intinya bisa buat denger musik, dan bisa juga jadi handsfree.
Adanya tombol-tombol tersebut mempermudah pengoperasian bagi pengguna (saya tentunya), daripada ribet-ribet pencat-pencet handphone cuma buat ngecilin suara misalnya. Apalagi tidak diperlukan pengaturan khusus untuk menggunakan alat kecil yang satu ini, cukup tancapkan, dan mainkan, semudah itu!
Blog Perdana
Ini dia blog perdana daku, setelah merasa kurang puas dengan blog yang ditaro di Yahoo! 360, akhirnya minggat ke saingan Yahoo! yaitu Google. Kalo ternyata masih kurang puas, mau gak mau cari alternatif lain. Sebelumnya pernah buat di Wordpress, tapi karena koneksinya lambat, dan si Wordpress pakai https untuk segala pengaturan blog, akhirnya dengan berat hati terpaksa ditinggalkan begitu saja. Adanya https memang menjanjikan lebih banyak hal untuk urusan keamanan, tapi bagi yang koneksinya lambat, bakal cukup tersiksa menunggu loading halaman pengaturannya.
Sedangkan di Yahoo! 360, enaknya terintegrasi dengan account Yahoo! alias gak perlu daftar-daftar lagi, cukup dengan sebuah account email Yahoo! dan bisa langsung buat blog, meski dengan imbalan alamat blog yang aneh bin ajaib (ini contohnya). Enaknya lagi theme yang disediakan cukup beragam dan unik-unik. Tapi untuk urusan pengaturan lebih lanjut, Wordpress lebih baik. Tambahan, status temen-temen yang terdaftar di Yahoo! Messenger kita juga bisa dipantau secara real time.
Kalau di blogger ini gimana? Entah ya, baru aja daftar dan belajar buat blog sendiri, belum bisa komentar banyak. Jadi? Ah... mending eksplorasi dulu aja deh...
Sekian, met sore semua...
**dibuat sambil dengerin Lagu dari Maddona - Hung Up versi Live**
Sedangkan di Yahoo! 360, enaknya terintegrasi dengan account Yahoo! alias gak perlu daftar-daftar lagi, cukup dengan sebuah account email Yahoo! dan bisa langsung buat blog, meski dengan imbalan alamat blog yang aneh bin ajaib (ini contohnya). Enaknya lagi theme yang disediakan cukup beragam dan unik-unik. Tapi untuk urusan pengaturan lebih lanjut, Wordpress lebih baik. Tambahan, status temen-temen yang terdaftar di Yahoo! Messenger kita juga bisa dipantau secara real time.
Kalau di blogger ini gimana? Entah ya, baru aja daftar dan belajar buat blog sendiri, belum bisa komentar banyak. Jadi? Ah... mending eksplorasi dulu aja deh...
Sekian, met sore semua...
**dibuat sambil dengerin Lagu dari Maddona - Hung Up versi Live**
Langganan:
Postingan (Atom)